Selasa, 20 Maret 2012

MANUSIA dan FENOMENA

Manusia dan Fenomena


Mungkin tidak semua orang mengetahui tentang fenomena aurora. Karena, jika dibandingkan dengan fenomena alam lainnya, fenomena aurora tidak memiliki efek buruk yang dapat menghebohkan dunia. Dan fenomena aurora ini lebih sering terjadi di bagian kutub utara atau selatan.
Beberapa orang menganggap bahwa kabut berwarna-warni yang hampir menyelimuti sebagian pandangan kita pada langit adalah suatu perkumpulan arwah-arwah leluhur. Mereka berpendapat bahwa arwah para leluhur sedang berkumpul dilangit untuk meminta sesajian dari para keluarga yang masih hidup. Dan menurut mereka, kabut dapat berwarna-warni karena setiap arwah para leluhur memiliki aura yang berbeda sesuai dengan karakter masing-masing.
Dari banyaknya mitos-mitos tentang fenomena aurora, para ahli mencoba menganalisis fenomena aurora dari segi keilmuwan. Seperti, Edmund Halley yang sukses memprediksi kemunculan komet, pernah memberi teori bahwa aurora itu uap air encer yang tersublimasi oleh pemanasan yang dengannya terkandung juga sulfur yang akan menghasilkan kilauan sinar warna-warni di atmosfer.
Dan seperti, Leonard Euler (Swiss) yang menyatakan bahwa aurora adalah partikel dari atmosfer bumi yang melampaui ambang batasnya akibat cahaya matahari dan selanjutnya naik ke ketinggian beberapa ribu mil. Di daerah kutub partikel-partikel ini tidak akan terdispersi akibat perputaran bumi.
Atau juga, Benjamin Franklin.Ia mengatakan bahwa aurora berkaitan dengan sirkulasi di atmosfer.atmosfer di daerah kutub lebih tebal/berat dan lebih rendah dibandingkan dengan di daerah ekuator karena gaya sentrifugalnya (gaya akibat rotasi) lebih kecil. Elektrisitas (kelistrikan) yang dibawa awan ke daerah kutub tidak akan dapat menembus es sehingga akan terputus melewati atmosfer bawah kemudian ruang hampa menuju ke ekuator. Elektrisitas akan kelihatan lebih kuat di daerah lintang tinggi dan sebaliknya di lintang rendah. Hal itulah yang akan tampak sebagai Aurora Borealis.

Sebenarnya ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan terbentuknya aurora yaitu :
1.Medan magnetik suatu planet, (dalam hal ini bumi). lihat gambar dibawah ini yang merupakan arah dari medan magnet bumi,untuk penjelasan lebih rinci nya saya rasa lain kali saja, disini sijangkung hanya ingin menunjukan bahwa bumi kita memiliki medan magnetik yang terpusat di kutub utara dan selatan bumi.
2.Angin Matahari, adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma), yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari(korona), tersusun terutam dari elektron berenergi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang, karena energi panasnya yang sangat tinggi.plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gar terionisasi maka terbentuklah plasma.biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.

Pada tanggal 14 Agustus 2000 plasma dari Matahari dan puing-puing dari komet Swift-Tuttle keduanya bertabrakan dengan Bumi, menyebabkan badai magnetik yang spektakuler ditangkap di atas ini. Sebuah massa koronal ejeksi pada 9 Agustus. aurora tambah spektakuler, karena seperti gambar hantu badai magnetik.

Karena yang berperan adalah medan magnet makanya di bumi, aurora paling sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi di daerah katulistiwa. Aurora yang terkenal adalah Aurora Borealis (di kutub utara) dan Aurora Australis (di kutub selatan).
Aurora borealis paling sering disaksikan di Fairbanks, Alaska, dan beberapa lokasi di Kanada Timur, Islandia dan Skandinavia Utara. Aurora australis paling jarang terlihat. Maklum, aurora ini biasanya justru terlihat terang di daerah yang jarang penduduknya. Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas titik matahari. Titik-titik matahari maksimum berlangsung pada tahun 2000. Aurora Australis paling sering terlihat di Tasmania. Aurora ini pertama kali dikenal para ilmuwan Eropa pada abad ke-18, tetapi telah dikenal oleh kaum Aborigin dan Maori sejak tujuh ratus tahun yang lalu.
Jadi, pada intinya setiap fenomena alam yang terjadi di dunia masih dapat kita uraikan dengan logika atau dengan berbagai kajian keilmuwan. Selama fenomena tersebut masih dalam batas kuasa manusia.