Minggu, 09 Juni 2013

CINTA DAN PERKAWINAN

A. Deskripsi Cinta Dan Perkawinan mendengar kata-kata cinta sudah tidak asing lagi. Cinta adalah hal yang kita alami dan rasakan pada orang-orang tersyang atau orang-orang tertdekat kita. Misalnya orangtua, teman, pacar dsb. Tetapi jangan lupa rasa cinta yang utama adalah cinta yang ditujukan untuk Tuhan Maha Pencipta. Dan perkawinan adalah proses kehidupan dimana 2 orang dewasa pria dan wanita memutuskan untuk memulai hidup bersama dan semua itu juga didasari adanya rasa cinta tersebut itu. Ada beberapa criteria dalam memilih pasangan. Yaitu : 1. COCOK JADI ANAK DARI ORANG TUA KITA 2. COCOK JADI AYAH / IBU DARI ANAK-ANAK KITA KELAK 3. COCOK JADI SUAMI / ISTRI KITA Pada umumnya salah satu tanda kegagalan suami-istri dalam mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian. Perceraian adalah akumulasi dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan dalam alam bawah sadar individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya menjadikan kekecewaan tersebut muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk bercerai begitu mudah. 1. Masalah diseputar perkawinan atau kehidupan berkeluarga antara lain: 2. • Kesulitan ekonomi keluarga yang kurang tercukupi. 3. • Perbedaan watak. 4. • Temperamen dan perbedaan kepribadian yang sangat tajam antara suami dan istri. 5. • Ketidakpuasan dalam hubungan seks. 6. • Kejenuhan rutinitas. 7. • Hubungan antara keluarga besar yang kurang baik. 8. • Adanya istilah WIL (wanita idaman lain) atau PIL (pria idaman lain). 9. • Masalah harta warisan. 10. • Menurunnya perhatian kedua belah pihak. 11. • Domonasi dan intervensi orang tua atau mertua. 12. • Kesalahpahaman antara kedua belah pihak. 13. Dari salah satu masalah diatas yaitu kesalahpahaman yang menyebabkan pasangan menjadi tersinggung, sehingga terkadang memicu adanya perceraian, merupakan masalah yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Artikel Perceraian Kiki Amalia-Markus Horison, dari Soal Uang Hingga Orang Ketiga Jakarta - Proses sidang cerai antara Kiki Amalia dan Markus Horison masih terus berjalan. Jelang putusan, hubungan keduanya pun kian 'panas' di ruang persidangan. Dalam sidang hari ini, Senin (13/5/2013), melalui kuasa hukum masing-masing, Kiki dan Markus kembali saling tuding. Sebelumnya, soalan materi disiratkan Kiki menjadi salah satu alasan dirinya bercerai dari pesepakbola tersebut. Kini, Kiki melontarkan isu soal adanya orang ketiga dalam kisruh rumah tangga mereka. "Foto sudah saya jadikan bukti di sidang hari ini. Kiki pernah memeriksa HP Markus, isinya ada Markus dengan seorang wanita dan beberapa momen," ujar Aulia Fahmi, kuasa hukum Kiki Amalia. Namun, dengan tangkas Sangap Surbakti, kuasa hukum Markus membantah hal tersebut. Menurut Sangap, perempuan dalam foto tersebut hanyalah penggemar saja. Yang diiyakan oleh Markus lewat kuasa hukumnya hanya soal nafkah yang mamang tak rutin ia berikan kepada Kiki selama dirinya menikah dengan pesinetron dan bintang film tersebut. "Markus saat itu dikasih waktu 3 bulan. Markus bukan tidak mau memberi nafkah, tapi karena tidak punya uang," ujar Sangap. Entah siapa pihak yang jujur dalam permasalahan ini. Hanya diwakili kuasa hukumnya masing-masing, baik Kiki dan Markus pun mulai absen dari kasus perceraian mereka. "Kiki bilang saat putusan akam hadir, dia akan beberkan kenapa terjadi perceraian," ujar Aulia Fahmi. Dilihat dari kasus perceraian salah satu artis di Indonesia tersebut bahwa masalah ekonomi juga dapat membuat sebuah rumah tangga dapat berantakan mungkin hingga mengalami perceraian. Dan dalam kasus diatas, sangat terlihat bahwa masalah adanya orang-orang idaman lain baik dari pihak suami ataupun dari p;ihak istri sangat mempengaruhi hubungan dalam rumah tangga kiki amalia dan markus horizon yang pada akhirnya berakhir di pengadilan agama untuk bercerai secara resmi. Karena jika rasa cinta antara kedua belah pihak sudah tidak ada apalagi yang dapat dipertahankan selain cinta. Ditambah lagi dalam rumah tangga kiki amalia dan markus horizon belum sempat dikaruniai anak yang bisa dijadikan alasan pembatalan cerai , mungkin dapat dikatakan atas nama anak. Sumber : http://hot.detik.com/read/2013/05/13/161025/2244448/230/perceraian-kiki-amalia-markus-horison-dari-soal-uang-hingga-orang-ketiga http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/cinta-dan-perkawinan.html

HUBUNGAN INTERPERSONAL

Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi : 1. Model pertukaran sosial (social exchange model) Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya). 2. Model peranan (role model) Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu. 3. Model permainan (games people play model) Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu : • Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua). • Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional) • Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan). Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua). 4. Model Interaksional (interacsional model) Model ini memandang hubungann interpersonal sebagai suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan. B. Cara Memulai Hubungan Pembentukan Kesan Dan Ketertarikan Interpersonal Dalam Memulai Hubungan a. Pembentukkan Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan. Menurut Charles R. Berger, tahap ini dikelompokkan kedalam tujuh kategori, yaitu : 1. Informasi dan demografis 2. Sikap dan pendapat 3. Rencana yang akan datang 4. Kepribadian 5. Perilaku pada masa lalu 6. Orang lain 7. Hobi dan minat b. Peneguhan Hubungan Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, maka diperlukan tindakan-tindakan untuk memelihara keseimbangan. Dalam memelihara keseimbangan terdapat empat faktor, yaitu : 1. Keakraban 2. Control 3. Respon yang tepat 4. Nada emosional yang tepat c. Intimasi dan Hubungan Pribadi Hubungan intim merupakan sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain. Intimasi juga adalah salah satu atribut yang paling menonjol dalam suatu hubungan intim daripadahubungan pribadi yang lain. Adapun beberapa bentuk hubungan intim, yaitu sebagai berikut : 1. Persaudaraan 2. Persahabatan 3. Percintaan d. Intimasi dan Pertumbuhan Hal yang mempengaruhi keintiman itu tumbuh adalah cinta. Dan keintiman tidak akan tumbuh jika tidak ada cinta. Namun banyak respon alami kita adalah menolak untuk terbuka terhadap pasangan karena beberapa hal, yakni : 1. Tidak mengenal dan menerima siapa diri kita secara utuh. 2. Tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan menuju pernikahan. 3. Tidak mempercayai pasangan dalam memegang rahasia. 4. Kita dibentuk menjadi seseorang yang berkepribadian tertutup. Sumber: http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/hubungan-interpersonal.htm http://erlita-dani.blogspot.com/2013/04/tulisan-5.html http://pemulihanjiwa.com/teori-teori-hubungan-interpersonal-2.html

PENYESUAIAN DIRI DAN ABNORMAL

A. Konsep Penyesuaian Diri Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia atau individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua fungsi-fungsi organisme atau individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya. Dalam kehidupan sehari-hari, Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan. B. Pertumbuhan Personal Banyak kualitas penyesuaian diri yang baik mengandung implikasi-implikasi yang khas bagi pertumbuhan pribadi. Hal ini ada dalam kriteria perkembangan diri yang berarti pertumbuhan kepribadian yang terus-menerus kearah tujuan kematangan dan prestasi pribadi. Setiap langkah dalam proses pertumbuhan dari masa bayi sampai masa dewasa harus menjadi kemajuan tertentu kearah kematangan tang lebih besar dalam pikiran, emosi, sikap dan tingkah laku. Pelekatan (fiksasi) pada setiap tingkat perkembangan bertentangan dengan penyesuaian diri yang kuat, misalnya menggigit kuku, menghisap jempol, ngompol, ledakan amarah, atau membutuhkan sangat banyak kasih sayang dan perhatian. Perkembangan diri disebabkan oleh realisasi kematangan yang terjadi secara tahap demi tahap. Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya minat terhadap pekerjaan dan kegemaran. Sulit menyesuaikan diri dengan baik terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan, dan segera pekerjaan itu menjadi hal yang tidak menyenangkan atau menjijikkan. Tetapi, kita memiliki cara tertentu untuk mengubah dan mengganti pekerjaan yang merangsang minat kita sehingga kita dapat memperoleh kepuasan terus-menerus dalam pekerjaan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal ; 1. Faktor biologis Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental. 2. Faktor geografis Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang. 3. Faktor budaya Sumber : http://smileandsprit.blogspot.com/2011/03/penyesuaian-diri-pertumbuhan-personal.html http://21juli1991.blogspot.com/2013/05/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan_10.html