Kamis, 28 Maret 2013

Tugas 2   A. Teori Kepribadian Sehat   Apakah yang dimaksud kepribadian yang sehat ? mungkin pertanyaan itulah yang selalu muncul dalam benak berjuta-juta orang bahkan para ahli-ahli psikologi. Tetapi dibalik banyaknya pertanyaan-pertanyaan, telah muncul bermacam-macam jawaban yakni suatu arus buku-buku untuk pertolongan terhadap diri sendiri, kepercayaan-kepercayaan yang membimbing, janji-janji tentang gaya hidup baru. Sejumlah besar orang-orang amerika mencari-cari dalam kelompok, menyelidiki, dan menyingkapkan diri batiniah mereka dalam sensitivity sessions, T-Groups, dan sejumlah bentuk encounter therapy lainnya. Penjahat-penjahat, pecandu-pecandu, dan lain sebagainya rupanya menemukan dalam pengalaman-pengalaman itu dimensi-dimensi dan potensi-potensi dalam kepribadian mereka yang tidak pernah disadari bahwa mereka memilikinya. Pendukung-pendukung gerakan potensi manusia mengmukakan bahwa ada suatu tingkat prtumbuhan dan perkembangan yang sangat diperlukan yang melampaui "normalitas" dan mereka mengemukakan bahwa manusia perlu memperjuangkan tingkat pertumbuhan yang lebih maju supaya merealisasikan semua potensinya. Dengan kata lain, tidak cukup hanya bebas dari sakit emosional; tidak adanya tingkah laku neurotis atau psikotis tidak cukup untuk menilai seseorang sebgai pribadi yang sehat. Dari beberapa pengertian yang ada kepribadian yang sehat merupakan     B. Aliran psikoanalisa   Jika membahas aliran psikoanalisa pasti kita sudah sangat sering mendengar nama tokohnya. Siapa lagi kalau bukan Sigmund Freud. Freud adalah seorang jerman keturunan yahudi, dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856. tokoh pendiri psikoanalisaini secara skematis menggambarkan jiwa sebagai sebuah gunung es. maksudnya adalah bagian atas yang paling kecil disebut dengan kesadaran atau consciousness. Dan dibawah Permukaan laut adalah bagian yang disebutnya pra kesadaran atau ketidaksadaran atau unconsciousness. banyak dorongan-dorongan yang berasal dri ketidaksadaran yang mulai naik keatas permukaan puncak es yaitu bagian keasadaran yang kapasitas muatannya sangat terbatas. tinggallah ego yang bertugas untuk mengatur Dorongan mana yang bisa dimunculkan atau ditekan atau dihilangkan agar hanya dorongan yang penting yang dapat dimunculkan pada permukaan kesadaran. sebagian besar dorongan-dorongan berasal yang sudah ada sejak lahir, yaitu dorongan seksual Dan dorongan agresi.     C. Aliran Behavioristik               Jb. Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 januari 1878 dan meninggal di New York city pada tanggal 25 September 1958. pada tahun 1908 ia menjadi professor dalam psikologi eksperimen dan psikologi komparatif di john Hopkins university di Baltimore. J.B Watson adalah pendiri behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling penting adalah Psychology as the behaviorist views it. Watson berpendapat bahwa psikologi haruslah menjadi ilmu yang objektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya dapat diteliti melalui metode introspeksi. metode introspeksi sendiri tidak okjektif dan tidak ilmiah. pendapat-pendapat Watson umumnya adalah ekstrem dan argumentasi-argumentasinya untuk mempertahankan pendapat itu sering kali kekanak-kanakan sehingga sering kali Watson disebut sebagai naive behaviorist. Menurut Watson emosi tidak lain adalah gerakan otot Dan aktivitas alat-alat seksual itu yang implisit. Teori ini tentu saja mengundang banyak kritik. Salah satu kritik adalah bahwa orang-orang yang karena sesuatu hal tidak mempunyai lidah lagi, tetap dapat berpikir, padahal ia tidak dapat berbicara.     D. Aliran Humanistik             Pada awalnya, Maslow yang anak imigran rusia kelahiran Brooklyn ini, adalah seorang behavioris. Melalui penelitia-penelitianya sebagai mahasiswa Ph.D di universitas Wisconsin, dengan menggunakan teori-teori Watson, Maslow menemukan berbagai persamaan antara kera dan manusia. Teori maslow yang pernah menjadi Presiden American Psychological Association, tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik, atau setidak-tidaknya netral, bukan jahat. Seperti halnya dengan keadaan fisiknya, kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan, kapasitas dan kecenderungan yang pada prinsipnya tidak ada yang jahat. Dari segi fisik , manusia mempunyai indra ,merasa lapar, bertumbuh-kembang, berkembang biak, dan sebagainya. Dari segi kejiwaan pun manusia pun mempunyai kebutuhan , cita-cita, harapan, usaha, dan sebagainya.  Dalam pandangan ini, Maslow berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan dirinya s2ndiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam. Sementara orang yang terganggu jiwanya, yang anti sosial, yang jahat adalah orang-orang yang terhambat perk2mbangan dirinya, yang frustasi oleh gangguan-gangguan dari luar.     Daftar Pustaka    W. Sarwono, Sarlito. 2000. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta: PT Bulan Bintang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar