MANUSIA DAN PENDERITAAN
Mungkin semua orang sudah tidak asing lagi dengan kata derita. Tapi apakah mereka tahu apa makna sesungguhnya dari kata derita? Saya akan membahasnya secara umum. Derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra yang artinya adalah menahan atau menanggung. Dan derita itu sendiri berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang bias dianngap tidak menyenangkan dan sebagainya. Banyak orang yang menyebutkan bahwa intensitas penderitaan ada yang berat dan ada yang ringan. Namun sesungguhnya intensitas penderitaan seseorang itu dapat ditentukan oleh seseorang tersebut sebagai subjek dalam mengalami suatu masalah.
Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, dimana kebutuhan dan tuntutan hidup semakin meningkat yang pada instansi berikut bisa menimbullkan penderitaan bagi yang tidak mampu memenuhinya. Akan tetapi penderitaan, konon telah dikenal sejak kelahiran manusia pertama. Dan dapat kita sadari penyebab utama dari sebuah penderitaan adalah manusia itu sendiri. Dan manusia sebagai factor utama penyebab penderitaan memang sudah disadari sejak dahulu, penderitaan manusia yang satu tidak bisa dilepaskan daru ulah manusia lainnya. Ini semua sulit terbantahkan mengingat penderitaan itu pada dasarnya merupakan anak penguasaan, dan jarang sebagai anak kebebasan.
Selama kita mengalami penderitaan pasti kita merasakan yang namanya siksaan juga, baik siksaan fisik maupun batin. Siksaan itu sendiri dapat diartikan dengan rasa yang menghantui kita selama kita mengalami penderitaan. Siksaan yang sifatnya batin maupun psikis dapat berupa : kebimbangan,kesepian,ketakutan,dsb. Dan ketakutan akan suatu hal secara berlebihan dan tidak pada tempatnya dapat disebut dengan phobia.
Kekalutan mental biasa dikenal dengan penderitaan batin dalam ilmu psikologi. Sebenarnya kekalutan mental adalah gangguan jiwa akibat dari seseorang yang tidak mampu menangani masalah yang sedang dihadapinya saat itu. Dalam kekalutan mental memiliki beberapa gejala awal, seperti:
• Pada fisik terasa pusing,sesak napas,nyeri lambung,dsb yang berhubungan dengan fisik seseorang.
• Pada kejiwaanya timbul rasa takut,cemas,cemburu,mudah marah,dsb.
Dalam gangguan jiwa juga terdapat tahap-tahap seperti berikut:
• Nampaknya gangguan kejiwaan dalam jasmani dan rohani si penderita.
• Berusaha atau upaya dalam mempertahankan diri dengan cara yang tidak seharusnya atau negative.
• Kekalutan merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
• Memiliki kepribadian yang lemah
• Terjadi atau mengalami konflik budaya
• Cara pematangan batin yang salah.
Biasanya akibat penderitaan yang dialami seseorang selalu berujung pada agama. Maksudnya, dimana manusia sudah mulai merasa terganggu dengan penderitaan yang dia alami, manusia selalu mempertanyakan andil Tuhan atas penderitaan yang mereka alami.Manusia dapat mengajukan pertanyaan kepada Tuhan dengan semua emosi hatinya dan dengan pikirannya yang penuh dengan ketakutan dan kecemasan. Tuhan menunggu pertanyaan dan mendengarkannya,
Tapi untuk melihat jawaban yang benar terhadap pertanyaan “mengapa ada penderitaan,” kita harus melihat pada perwahyuan mengenai kasih ilahi, yang merupakan sumber terdalam dari makna setiap hal yang ada. Kasih juga merupakan sumber yang terkaya dari arti penderitaan, yang selalu tetap merupakan suatu misteri: kita sadar akan tidak cukupnya dan tidak memadainya penjelasan-penjelasan kita. Kristus menyebabkan kita masuk dalam misteri ini dan untuk menemukan “mengapa ada penderitaan,” sejauh kita dapat menangkap keluhuran kasih ilahi.Penderitaan memang menyakitkan dan menimbulkan luka. Tetapi manusia tidak pernah sendiri menghadapinya. Selalu saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kita memikul duka cita itu. Bahkan Tuhan juga menjadi sahabat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar