Senin, 29 April 2013

koping stress

KOPING STRESS   Pengertian dan Jenis-jenis Koping   Coping merupakan suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber yang mereka gunakan dala menghadapi situasi stressful (Cohen & Lazarus, 1983; Lazarus & Folkman, 1984; Sarafino 1990; Taylor, 1991).    Jenis-jenis koping Secara umum koping sendiri memiliki 2 macam yaitu tindakan langsung dan peredaan atau peringanan. Jenis tindakan langsung sendiri memiliki 4 macam yakni, mempersiapkan diri untuk menghadapi luka, agresi, penghindaran, apati. Sedangkan jenis peredaan atau peringanan ada 2 macam yakni, diarahkan pada gejala. 1. tindakan langsung : koping jenis ini dilakukan jika individu sedang melakukan perubahan posisi terhadap masalah yang dialami secara langsung. - mempersiapkan diri untuk menghadapi luka : melakukan langkah antisipatif. Misal, ketika seseorang akan menghadapi ujian nasional. Maka tindakan antisipatif yang ia lakukan adalah belajar sedikit demi sedikit sebelum menjelang ujian. - Agresi : agresi adalah tindakan yang dilakukan jika seseorang merasa terancam oleh agen lain mengancam atau ingin melukai. - Penghindaran : tindakan ini dilakukan jika agen yang mengancam memiliki kekutan atau kekuasaan lebih kuat. - Apati : pola ini adalah pola putus asa dimana individu yang bersangkutan tidak dapat bergerak dan melakukan apa-apa dan juga menerima begitu saja. 2. peredaan dan pengarahan : koping ini dilakukan untuk mengurangi/menghilangkan tekanan yang ada. - Diarahkan pada gejala : tindakan ini dilakukan jika gangguan atau gejala-gejala muncul dari dalam diri individu dengan cara mengurangi gangguan tersebut. - Cara intrapsikis : tindakan ini dilakukan ketika muncul gangguan pada diri kita dengan cara mengguanakan defense mechanism.   Koping Konstruktif/merusak 1. penalaran : yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam alternative pemecah masalah yang paling menguntungkan. 2. objektifitas : yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan logis dala pemikiran, penalaran maupun tingkah laku. 3. konsentrasi : yaitu kemampuan untuk memusatkan pikiran dan perhatian secara penuh pada persoalan yang dihadapi. 4. humor : yaitu kemampuan untuk melihat sisi lucu dari persoalan yang sedang dihadapi. 5. toleransi terhadap kedwiartian atau ambiguitas : yaiu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal didunia ini bersifat tidak jelas atau ambigu. 6. supresi : yaitu kemampuan untuk menekan respon atau reaksi yang mendadak pada situadi yang ada. 7. empati : yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain juga.   Koping Positif 1. antisipasi : antisipasi berkaitan dengan kesiapan mental seseorang untuk menerima suatu rangsang. 2. afiliasi : berhubungan dengan kebutuhan untu berhubungan atau bersatu dengan orang lain. 3. altruisme : altruisme salah satu bentuk koping yang mementingkan kepentingan orang lain. 4. penegasan diri : individu berhadapan dengan konflik yang sedang dialami tanpa memaksa atau memanipulasi orang lain. 5. pengamatan diri : pengujian secara objektif proses-proses kesadaran diri atau mengadakan pengamatan tentang diri sendiri.     Sumber : Siswanto. 2007. Kesehatan Mental; konsep, cakupan, dan perkembangannya. Yogyakarta: Andi Sunaryo. 2002.  http://snanriris.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar