Rabu, 11 Januari 2012

tulisan 5

Lanjutan…4

Setelah masalah dengan arya selesai, ryo dan nannya kembali ke café SAPHIERRE tempat mobil ryo terparkir. Untungnya, restaurant yang tadi dipesan arya tidak terlalu jauh dari café saphierre. Kemudian ryo menyalakan mesin mobilnya…

“Yo, kamu harus anter aku pulang kerumah. Aku gak berani pulang naik taksi sendirian…bukan itu sih masalahnya, masalahnya aku udah gak ada uang lagi untuk ogkos pulang…”
Nannya merujuk pada ryo…

“nannya, nannya…untung banget kamu itu sahabat aku dari kecil…kalau bukan aku bakal maksa kamu turun dari mobilku, meskipun kamu udah berusaha dengan muka yang sok imut yang sebenarnya gagal itu…”

Nannya sedikit kesal ketika ryo bilang jurus muka imutnya adalah jurus gagal. Tapi mau tidak mau, ia harus tetap tersenyum daripada harus pulang sendiri…
“Terimakasih ryooo…”

“ oiya…gimana rasanya dicemburui sama mahasiswa? “kak nan, kak nan..” hhahhahha…ya ampun dia gak punya panggilan sayang yang lebih baik ya ? sekalian aja dia manggil kamu ibu…hhahha..nannya, nannya kalau cari pacar itu jangan sembarangan..”

Nannya yang sudah menahan kesal sejak tadi, akhirnya lepas kendali oleh ejekkan ryo…nannya memukul pipi kiri ryo dengan botol minuman plastik yang ada dimobil ryo…

“Aduuhh nan…kok mukul sih ? sakit tau…aduhh, kamu nihh gak bias diajak bercanda banget..”
“Habisnya kamu daritadi gak berenti-berenti ngejek aku…lagian kamu tuh yang berlebihan reaksinya aku mukulnya pelan kok…lagian botol plastik kan gak keras…sini aku liat pipi kamu, kalau gak kenapa-kenapa aku tambahin ya pukulanya..”

Ketika nannya melihat pipi kiri ryo, nannya sedikit kaget karena agak sedikit bengkak dan mulai membiru. Setelah mengingat akhirnya nannya tau bahwa lebam itu dari pukulan arya tadi…
“Ya ampun yo, pipi kamu bengkak…pasti bekas pukulan arya tadi ya…? Ya udah kamu tuggu aku disini sebentar ya…”
Lalu, nannya keluar dari mobil ryo…dan kembali dengan benda yag dibungkus kantung plastik hitam.

“Mana lukanya…sini…”
“kamu mau ngapain nan?ampun-ampun..aku gak akan ngejek kamu lagi deh…”
“aduhh kamu gak bisa diem banget sih…lagian siapa yang mau mukul..?”

Dengan lembut nannya merengkuh pipi ryo agar menghadap wajahnya untuk menempelkan es pada bagian yang bengkak.
“Auuww..Aduhh..aaa…pelan-pelan nannyaaa…”
“Jangan bergerak nanti gak sempurna nih pengobatannya…hhuh, penampilan sih boleh kayak boyband korea tapi manja banget…mau cepet sembuh gak sih?”
“iya mau…tapi pelan-pelan aja…kamu mau ngobatin aku atau mau buat pipi aku bolong? Itu sih namanya balas dendam bukan ngobatin…”

Nannya tidak ambil pusing dengan ocehan ryo yang manja. Perlahan nannya mengusap pipi kiri ryo dengan es. Dan memar ryo sedikit mengempis.
“Udah gak terlalu sakit kan ?”
“Masih sedikit sakit sih…tapi lumayan…thanks nan…”
“Sama-sama…berarti sekarang udah bisa anter aku pulang kan…?”
“Siipp boss…”
Jawab ryo sambil berlagak layaknya prajurit yang sedang memberi hormat pada komandannya.

Tak sampai 1 jam mereka sudah sampai didepan rumah nannya. Sepertinya, nannya tidak berani untuk pulang kerumah. Mungkin karena masalah tadi pagi yang membuatnya bertenkar dengan ibu, atau mungkin juga karena nannya pulang selarut ini.


Ingin tahu bagaimana nasib nannya menghadapi ibunya ? baca kelanjutan kisahnya pada lanjutan 5…
~ BERSAMBUNG ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar