LANJUTAN…5
Rasanya nannya tidak ingin pulang kerumah. Tapi besok pagi ia harus bekerja.
“Ehmm..gimana caranya aku masuk kedalam ya yo..?perasaan aku tiba-tiba gak enak nih..”
“Ya ampun nannya, masa caranya masuk kedalam rumah aja gak tau…jadi selama ini kamu masuk rumah lewat mana??”
“ *Ya, ne paboanya?neo jeongmal.. bukan itu maksudnya…”
“ *na do ara..keunyang nongdamieyo..well, terserah gimana caranya kamu masuk kedalam rumah..yang penting kamu turun dari mobilku dan aku akan langsung pulang kerumah… nannya FIGHTING “
“Ryo, kamu tega banget ninggalin aku dalam kesusahan seperti ini…kamu emang gak pernah ngelakuin apa-apa untuk aku..”
“ *Muo? Pertama, siapa yang hari ini bayarin kamu uang jaminan sebesar 3 juta ? kedua, siapa yang nganterin kamu pulang selarut ini karena kamu gak punya uang untuk naik taksi? itu hanya untuk hari ini, mau aku sebutkan bantuan di hari-hari sebelumnyaa..anak ini benar-benar keterlaluan…”
“Iya-iya aku turun sekarang deh…bisanya ngungkit masa lalu..uuggh..”
Akhirnya nannya turun juga dari mobil ryo, tapi kira-kira 5 detik kemudian nannya kembali kedalam mobil ryo..lagii..
“Aku takut diomeli ibu yo…kamu harus Bantu aku…gimana kalau kamu ajak kamu nginep di apartmen kamu ? atau kamu mau ngajak aku kabur gitu…kemana aja deh..”
Dengan sikap ingin menjitak nannya, ryo mengancam nannya…
“Kamu mau aku jitak lagi ? kalau kamu gak turun sekarang juga kamu bakal aku jitak beneran..”
“Iya-iya…”
Sebenarnya nannya berniat masuk lagi kedalam mobil ryo, tapi tiba-tiba ryo sudah menarik tangan nannya dan menyeretnya sampai didepan pagar..
“Aku akan membantumu masuk kerumah…”
Lalu tangan ryo menekan tombol bel…
“tet..tet..tet..”
Suara terdengar dari speaker disebelah tombol bel.
“Siapa diluar??”
“Ryo kamu dah gila ya ?aku belum siap mental nihh..”
“Yaudahlah, ibu gak akan sejahat itu sama kamu..lagian kamu udah 30 tahun jadi ibu gak akan marahin kamu layaknya anak SMA…fighting, aku pulang dulu..hhehhe”
“uugh,ryo awas kamu ya..Ini aku bu..nannya..”
“Apa kamu tidak punya jam ? jam berapaa sekarang ?lebih baik tidak usah kembali kerumah sekalian…benar-benar tidak tau aturan…mengganggu istirahat orang saja..”
Dan suara di speaker tidak terdengar lagi..
“ibu..? ibu? Kenapa pagarnya tidak dibka? Ibu, apa ibu kembali tidur ? lalu bagaimana aku masuk kedalam bu?”
Tidak ada jawaban…
“baik kalau begitu bu..jangan salahkan aku kalau besok pagi pagar ini rusak karena aku memanjatnya…123…hyyaaaa.. aduh aduhh, kakiku tersangkut..aduhh..wwuua ibuuuuuu..GUBRAAKK…”
“Auuww…sakit…dasar pagar tidak berguna..”
Ketika nannya menendang salah satu bagian pagar, ternyata pagar itu terbuka..dan artinya, pagar itu tidak dikunci ibu sama sekali..
“Ya ampun…ibuuu…kenapa tidak bilang kalau daritadi pagarnya tidak dikunci..jadi aku tidak perlu repot-repot memanjat layaknya detektif yang sedang mengintai tapi gagal…uugghhh…”
Kemudian nannya masuk kedalam dan bersiap tidur karena besok pagi ia harus bekerja kembali…
Bagaimana kisah nannya esok hari ? baca lanjutan kisahnya dalam lanjutan 6…
~ BERSAMBUNG ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar